Kisah persahabatan yang takkan pernah pudar, itulah sebuah kalimat yang dituliskan Stella ke dalam pertengahan buku diarynya.
Stella adalah seorang pelajar
SMA yang cantik dan menjadi cewek
faforit di sekolahnya. Stella mempunyai sahabat yang sangat baik dengannya,
namanya Dhiana. Mereka selalu berdua, jika salah satu di antara mereka mempuyai
masalah. Stella yang hobinya membaca, mengajak Dhiana pergi ke perpustakaan
sekolah di waktu istirahat
“Dhiana , ke perpustakaan yuk.?”
ucap Stella mengajak Dhiana ke perpustakaan. “Hemmm, ayo deh kita ke
perpustakaan..” jawab Dhiana. Saat mereka keluar dari kelas, Dhiana melihat
seorang laki-laki tampan idamannya itu melewati dirinya.”Ciee, nampaknya kamu
suka ya sama Leo..?” Tanya Stella iseng.”Ih apaan sih Stell..?Keluh Dhiana.
“Ayo jawab aja, kamu suka kan , bilang aja gih? “
tanya iseng Stella lagi sambil menyinggung bahu Dhiana. “nggak kok” jawab
Dhiana malu-malu. “nggak apa iya nihhh .?.Stella memancing Dhiana untuk jujur terhadapnya.
“Iya Stell, tapi gue takut ngomong sama dia”. “ hahahaha, tuhkan benar, bilang
suka aja kenapa”.
Mereka yang berjalan menuju
perpustakaan akhirnya telah sampai. Tanpa mereka sadari, Leo rupanya juga pergi
ke perpustakaan. Tak lama pun Dhiana melihat Leo yang sedang mencari buku,
langsung memanggil Stella. “ Stell dia ada di sini, gimana dong, gue malu nih”.
“ kenapa..? diakan hanya mencari buku,
kok kamu yang sibuk jadinya” olok Stella. “ ih kamu gimana sih, katanya nyuruh
gue nembak dia”jawab Dhiana berbicara perlahan-lahan.
Lonceng sekolah pun berbunyi,
mendandakan akhir bunyi istirahat telah usai. Stella dan Dhiana pun keluar dari
perpustakaan menuju kelasnya kembali. Mereka berdua berbincang-bincang riuh di
dalam kelas hingga membuat guru marah. “ Stella, Dhiana, maju kedepan” teriak
guru marah kepada mereka. “Iya Bu, maaf” ucap mereka kompak. Merek yang terkena
hukuman berdiri di depan kelas, masih saja berbicara perlahan, tapi yang
sekarang di bicarakannya adalah gimana caranya Dhiana bisa berpacaran bersama
Leo.”Nanti sepulang sekolah kamu temenin aku dekat sama dia yah, kan kamu udah kenal
dekat sama dia.”
(Teeeet, teeeet, teeeet ) ,
lonceng pulang berbunyi, anak-anak sekolah merasa lega telah lepas dari beban
yang ada di sekolah. “Stella dia mana..?” Tanya Dhiana. “ nggak tau nih, tadi
dia lewat sebelah kiri, coba kita samperin, siapa tau ada..”jawab Stella
kebingungan.
Stella
dan Dhiana pun pergi menuju arah yang mereka cari, akhirnya benar apa kata
Stella kalau Leo lewat sebelah kiri.
“tuh dia, sana
gih samperin cepat, sebelum dia pergi jauh lho”. “ngak ah takut tau, coba lihat
cewek yang lain tuh, mereka nembak aja, di tolak mentah-mentah , apalagi aku”. Jawab
Dhiana.
Setelah lama melihat Leo , Stella
dan Dhiana akhirnya pulang. Leo yang pulang menggunakan motor melihat Stella
pulang dengan jalan kaki , tiba-tiba Leo memotong jalan Stella dan Stella pun
terkejut “Ada
apa Leo..?” Leo yang menghalang pun menjawab “ kamu pulang kok jalan kaki, gak
ada yang ngantar ka..?” Stella pun menjawab “ iy Leo, Ibu gak jemput, jadi
jalan kaki deh.” Leo langsung menjawab “ ya udah biar aku antar kamu sampai
depan rumah deh”. "Gak usah deh “jawab Stella menolak. “ Gak apa-apa kok, kamu aman dengan ku, aku
janji kamu tak kan
lecet sedikitpun.” Stella pun akhirnya mau menerima tawaran Leo “ ya udah deh
apa boleh buat “ Akhirnya Stella pun menerima tawaran Leo yang. Entah mengapa hati Stella begitu senang di antar oleh Leo
untuk pertama kalinya. ( dalam hati )” apa aku suka ya sama dia”. Dhiana yang
pulang di jemput oleh orang tuanya melihat Stella di gonceng oleh Leo. Dhiana tak
begitu senang melihat mereka berduaan.
Ketika sore hari, Dhiana
mendatangi rumah Stella, “ Stella….” Dhiana memanggil Stella untuk keluar dari
rumah.” Iya sebentar… ada apa Dhiana” Tanya Stella terhadap Dhiana. “ tadi aku
lihat kamu pulang di gonceng dengan Leo, Kok bisa sih “ jawab Dhiana. “ Iya
tadi itu , Leo melihatku pulang jalan kaki, tiba-tiba dia tuh menghalangi ku
jalan, trus dia ngajak aku pulang sama-sama”. “ohhh, gitu, kamu suka juga ka
sama Leo..? “ jawab Dhiana sambil menanyakan kembali. “ entah Dhiana, tapi aku
pikir-pikir dulu”. Stella tak mau menghianati temannya itu , karena Dhiana
begitu suka dengan Leo.
Pagi telah tiba kembali, Leo
melihat lagi Stella pergi ke sekolah dengan jalan kaki lagi. “ Eh Stella kok
kamu jalan kaki lagi, mari ku antar” . “gak usah deh Leo” .” “ gak apa-apa ,
lagian kamu sendiri kan .”
Stella pun akhirnya mau menerima permintaan Leoyang kedua kalinya. Stella yang memikirkan
kalau Dhiana melihat dia jalan sama Leo kembali, pasti Dhiana akan marah.
Benar apa yang di katakan oleh
Stella di dalam hatinya, Dhiana melihat Stella di antar sama Leo lagi. Sampai
di sekolahan, Dhiana bertanya lagi , “ kamu tadi di antar sama Leo kan ..? “ iya Dhiana,
maaf soalnya….” Perkataan Stella langsung di potong oleh Dhiana.” Gak usah
banyak omong, kamu suka kan
sama Leo..? Stella langsung menjawab “hmmm, iya Dhiana, maaf”.
Dhiana langsung pergi
meninggalkan Stella begitu saja, “ Dhiana mau kemana, bentar lagi masuk tuh….
Hee Dhiana kembali.” Stella langsung mengejar Dhiana yang pergi keluar sekolah “
Dhiana kembali…”. Pas keluar dari
gerbang sekolah , tiba-tiba mobil dari arah samping menambrak Dhiana. Stella
langsung terkejut dan mengejarnya sekuat tenaga “ Dhianaaaa”. Dhiana yang tergeletak di jalanan langsung dibawa ke rumah
sakit. Stella benar-benar merasa bersalah atas kelakuannya, “ ah, gara-gara ku
Dhiana seperti itu.., Ah bodohnya aku..”.
Telah lama menunggu , akhirnya
dokter pun keluar dari kamar di mana Dhiana di rawat.”Maaf, dimana keluarga
Dhiana…? Tanya dokter.” Maaf pakk , keluarganya gak datang, saya temannya..”. “Ya sudah dek kalau begitu..., maaf kalau temanmu….. tidak bisa di selamatkan…”. Stella pun terkejut
mendengarnya dan menangis.” Apaaaa, Dhiana….?. Leo yang juga tahu apa sebab dari kematian Dhiana, Leo meminta maaf kepada Stella yang sudah membuat hati Dhiana menjadi kesal. " Stella , aku minta maaf ya, semua salah ku , semua gara-gara aku., akibatnya Dhiana pun kesal dan meniggalkan kita" Leo yang meminta maaf kepada Stella, akhirnya perminta maaf pun terbalaskan " gak apa-apa kok Leo, bukan hanya salah mu , tapi juga salahku " jawab Stella sambil menangis.
Setelah dari kejadian itu, Stella
dengan Leo akirnya hanya bersahabat selamanya , dan kisah mereka bersama Dhiana
takkan pernah pudar untuk selamanya.
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar