Senin, 17 Juni 2013

Selamat Jalan, Dhiana


Kisah persahabatan yang takkan pernah pudar, itulah sebuah kalimat yang dituliskan Stella ke dalam pertengahan  buku diarynya.

Stella adalah seorang pelajar SMA  yang cantik dan menjadi cewek faforit di sekolahnya. Stella mempunyai sahabat yang sangat baik dengannya, namanya Dhiana. Mereka selalu berdua, jika salah satu di antara mereka mempuyai masalah. Stella yang hobinya membaca, mengajak Dhiana pergi ke perpustakaan sekolah di waktu istirahat
“Dhiana , ke perpustakaan yuk.?” ucap Stella mengajak Dhiana ke perpustakaan. “Hemmm, ayo deh kita ke perpustakaan..” jawab Dhiana. Saat mereka keluar dari kelas, Dhiana melihat seorang laki-laki tampan idamannya itu melewati dirinya.”Ciee, nampaknya kamu suka ya sama Leo..?” Tanya Stella iseng.”Ih apaan sih Stell..?Keluh Dhiana.
Ayo jawab aja, kamu suka kan, bilang aja gih? “ tanya iseng Stella lagi sambil menyinggung bahu Dhiana. “nggak kok” jawab Dhiana malu-malu. “nggak apa iya nihhh .?.Stella memancing Dhiana untuk jujur terhadapnya. “Iya Stell, tapi gue takut ngomong sama dia”. “ hahahaha, tuhkan benar, bilang suka aja kenapa”.
Mereka yang berjalan menuju perpustakaan akhirnya telah sampai. Tanpa mereka sadari, Leo rupanya juga pergi ke perpustakaan. Tak lama pun Dhiana melihat Leo yang sedang mencari buku, langsung memanggil Stella. “ Stell dia ada di sini, gimana dong, gue malu nih”. “  kenapa..? diakan hanya mencari buku, kok kamu yang sibuk jadinya” olok Stella. “ ih kamu gimana sih, katanya nyuruh gue nembak dia”jawab Dhiana berbicara perlahan-lahan.
Lonceng sekolah pun berbunyi, mendandakan akhir bunyi istirahat telah usai. Stella dan Dhiana pun keluar dari perpustakaan menuju kelasnya kembali. Mereka berdua berbincang-bincang riuh di dalam kelas hingga membuat guru marah. “ Stella, Dhiana, maju kedepan” teriak guru marah kepada mereka. “Iya Bu, maaf” ucap mereka kompak. Merek yang terkena hukuman berdiri di depan kelas, masih saja berbicara perlahan, tapi yang sekarang di bicarakannya adalah gimana caranya Dhiana bisa berpacaran bersama Leo.”Nanti sepulang sekolah kamu temenin aku dekat sama dia yah, kan kamu udah kenal dekat sama dia.”
(Teeeet, teeeet, teeeet ) , lonceng pulang berbunyi, anak-anak sekolah merasa lega telah lepas dari beban yang ada di sekolah. “Stella dia mana..?” Tanya Dhiana. “ nggak tau nih, tadi dia lewat sebelah kiri, coba kita samperin, siapa tau ada..”jawab Stella kebingungan.
                Stella dan Dhiana pun pergi menuju arah yang mereka cari, akhirnya benar apa kata Stella kalau Leo  lewat sebelah kiri. “tuh dia, sana gih samperin cepat, sebelum dia pergi jauh lho”. “ngak ah takut tau, coba lihat cewek yang lain tuh, mereka nembak aja, di tolak mentah-mentah , apalagi aku”. Jawab Dhiana.
Setelah lama melihat Leo , Stella dan Dhiana akhirnya pulang. Leo yang pulang menggunakan motor melihat Stella pulang dengan jalan kaki , tiba-tiba Leo memotong jalan Stella dan Stella pun terkejut “Ada apa Leo..?” Leo yang menghalang pun menjawab “ kamu pulang kok jalan kaki, gak ada yang ngantar ka..?” Stella pun menjawab “ iy Leo, Ibu gak jemput, jadi jalan kaki deh.” Leo langsung menjawab “ ya udah biar aku antar kamu sampai depan rumah deh”. "Gak usah deh “jawab Stella menolak. “ Gak apa-apa kok, kamu aman dengan ku, aku janji kamu tak kan lecet sedikitpun.” Stella pun akhirnya mau menerima tawaran Leo “ ya udah deh apa boleh buat “ Akhirnya Stella pun menerima tawaran Leo yang. Entah mengapa hati Stella begitu senang di antar oleh Leo untuk pertama kalinya. ( dalam hati )” apa aku suka ya sama dia”. Dhiana yang pulang di jemput oleh orang tuanya melihat Stella di gonceng oleh Leo. Dhiana tak begitu senang melihat mereka berduaan.
Ketika sore hari, Dhiana mendatangi rumah Stella, “ Stella….” Dhiana memanggil Stella untuk keluar dari rumah.” Iya sebentar… ada apa Dhiana” Tanya Stella terhadap Dhiana. “ tadi aku lihat kamu pulang di gonceng dengan Leo, Kok bisa sih “ jawab Dhiana. “ Iya tadi itu , Leo melihatku pulang jalan kaki, tiba-tiba dia tuh menghalangi ku jalan, trus dia ngajak aku pulang sama-sama”. “ohhh, gitu, kamu suka juga ka sama Leo..? “ jawab Dhiana sambil menanyakan kembali. “ entah Dhiana, tapi aku pikir-pikir dulu”. Stella tak mau menghianati temannya itu , karena Dhiana begitu suka dengan Leo.
Pagi telah tiba kembali, Leo melihat lagi Stella pergi ke sekolah dengan jalan kaki lagi. “ Eh Stella kok kamu jalan kaki lagi, mari ku antar” . “gak usah deh Leo” .” “ gak apa-apa , lagian kamu sendiri kan.” Stella pun akhirnya mau menerima permintaan Leoyang kedua kalinya.  Stella yang memikirkan kalau Dhiana melihat dia jalan sama Leo kembali, pasti Dhiana akan marah.
Benar apa yang di katakan oleh Stella di dalam hatinya, Dhiana melihat Stella di antar sama Leo lagi. Sampai di sekolahan, Dhiana bertanya lagi , “ kamu tadi di antar sama Leo kan..?iya Dhiana, maaf soalnya….” Perkataan Stella langsung di potong oleh Dhiana.” Gak usah banyak omong, kamu suka kan sama Leo..? Stella langsung menjawab “hmmm, iya Dhiana, maaf”.
Dhiana langsung pergi meninggalkan Stella begitu saja, “ Dhiana mau kemana, bentar lagi masuk tuh…. Hee Dhiana kembali.” Stella langsung mengejar Dhiana yang pergi keluar sekolah “ Dhiana kembali…”. Pas  keluar dari gerbang sekolah , tiba-tiba mobil dari arah samping menambrak Dhiana. Stella langsung terkejut dan mengejarnya sekuat tenaga “ Dhianaaaa”. Dhiana yang  tergeletak di jalanan langsung dibawa ke rumah sakit. Stella benar-benar merasa bersalah atas kelakuannya, “ ah, gara-gara ku Dhiana seperti itu.., Ah bodohnya aku..”.
Telah lama menunggu , akhirnya dokter pun keluar dari kamar di mana Dhiana di rawat.”Maaf, dimana keluarga Dhiana…? Tanya dokter.” Maaf pakk , keluarganya gak datang, saya temannya..”. “Ya sudah dek kalau begitu..., maaf kalau temanmu….. tidak bisa di selamatkan…”. Stella pun terkejut mendengarnya dan menangis.” Apaaaa, Dhiana….?. Leo yang juga tahu apa sebab dari kematian Dhiana, Leo meminta maaf kepada Stella yang sudah membuat hati Dhiana menjadi kesal. " Stella , aku minta maaf ya, semua salah ku , semua gara-gara aku., akibatnya Dhiana pun kesal dan meniggalkan kita" Leo yang meminta maaf kepada Stella, akhirnya perminta maaf pun terbalaskan " gak apa-apa kok Leo, bukan hanya salah mu , tapi juga salahku " jawab Stella sambil menangis.
Setelah dari kejadian itu, Stella dengan Leo akirnya hanya bersahabat selamanya , dan kisah mereka bersama Dhiana takkan pernah pudar untuk selamanya.

0 komentar:

Posting Komentar